Ads Top

Temuan Baru Patung Alexander Agung Ungkap Sejarah Kuno Kota Alexandria


Para arkeolog di kota kuno Alexandria baru-baru ini menemukan patung Alexander Agung dan banyak artefak lainnya. Penemuan ini terjadi setelah tim melakukan upaya penggalian selama sembilan bulan di bagian wilayah Mesir tersebut.

Penemuan patung Alexander Agung ini telah menghidupkan kembali perdebatan, diskusi, dan historiografi tentang salah satu tokoh yang paling banyak dibahas dan terpolarisasi dalam sejarah itu.

Patung tersebut dan banyak artefak lainnya ditemukan selama penggalian di pinggiran al-Shatby di Alexandria. Wilayah ini sempat digunakan sebagai permukiman penduduk antara abad ke-2 Sebelum Masehi dan abad ke-4 Masehi, sesuai laporan di Argophilia.

Ancient Origins memberitakan bahwa tim penggalian yang dipimpin oleh kepala arkeolog Ibrahim Mustafa, menggunakan teknik pengangkatan topografi modern, bersama dengan pencitraan 3D untuk mendokumentasikan situs tersebut. Para peneliti itu juga menerapkan pengurutan DNA di situs penggalian, untuk lebih memahami pola sosial wilayah tersebut, melacak efek bencana alam, wabah penyakit, untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang permukiman masa lalu Alexandria dan perubahan lanskap kota kuno itu.

Alexandria adalah kue yang sulit untuk diteliti bagi para arkeolog. Pada tahun 365 Masehi, tsunami dahsyat menghancurkan sebagian besar kota kuno itu.

Permukaan laut yang terus naik juga telah menempatkan lapisan dan lapisan sedimen baru di atas pemukiman asli kota itu. Sebagai contoh, temuan terbaru ini, berada pada kedalaman 10 meter atau 32 kaki di bawah permukaan laut. Jelas, ada lebih banyak lagi temuan monumental yang masih berada di bawah lapisan tanah di lokasi penggalian ini.

Patung Alexander Agung yang baru ditemukan di Alexandria.
Egyptian Ministry of Tourism and Antiquities
Patung Alexander Agung yang baru ditemukan di Alexandria.

Penyelidikan awal situs penggalian mengungkapkan bahwa permukiman kuno itu memiliki "fungsi perumahan dan komersial" yang berasal dari abad ke-2 Sebelum Masehi.

Kepala Dewan Tertinggi Barang Purbakala Mesir, Mostafa Waziri, mengatakan studi awal menunjukkan "jalan utama dan jalan-jalan yang berdekatan dihubungkan oleh jaringan pembuangan limbah." Bersamaan dengan ini, jaringan sumur canggih yang memotong batu, dengan tangki air yang saling berhubungan juga ditemukan.

Misi ini menemukan jaringan besar tangki terowongan yang dicat merah muda untuk menyimpan hujan, banjir, dan air tanah untuk digunakan selama musim kemarau,” tambah Waziri.

Selanjutnya, para penggali situs tersebut menemukan cetakan untuk patung Alexander Agung. Selain itu, mereka juga menemukan alabaster baru yang menakjubkan (batu mineral yang digunakan untuk ukiran dan bubuk plester) berwujud patung Alexander Agung.

Para arkeolog yang bekerja di situs tersebut juga menemukan jimat untuk prajurit, banyak amphora, dan 700 koin kuno. Pot gerabah, piring, alat pancing, dan rumah peristirahatan bagi para pelancong juga ditemukan di sana.

Jimat-jimat yang ditemukan di kota kuno Alexandria.
Egyptian Ministry of Tourism and Antiquities
Jimat-jimat yang ditemukan di kota kuno Alexandria.

Semua penemuan ini secara bersama-sama menunjukkan dengan kuat bahwa permukiman ini merupakan pusat perdagangan regional utama selama periode Ptolemeus (305-30 Sebelum Masehi). Permukiman kuno ini kemungkinan merupakan pasar dan pusat perdagangan yang ramai, dengan bengkel-bengkel untuk pembuatan patung, jimat, dan barang-barang lainnya, sebagaimana diberitakan Greek Reporter.

Penemuan ini telah menghasilkan banyak desas-desus juga karena para arkeolog percaya bahwa mereka semakin dekat dengan penemuan makam Alexander yang telah lama hilang.

Alexander Agung yang lahir pada 356 SM adalah orang yang pernah membangun salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah. Kerajaannya ini menjangkau dari Yunani hingga barat laut India.

Dia naik takhta sebagai raja Yunani kuno pada usia 20 tahun dan meninggal 13 tahun kemudian. Yang menarik, dia tidak pernah kalah dalam satu pertempuran pun selama bertahun-tahun membangun kerajaan!

Baca Juga: Siapa yang Bertanggung Jawab Atas Hilangnya Perpustakaan Alexandria?

Alexander Agung adalah sosok yang sangat terpolarisasi atau memibulkan pro-kontra karena sifat kejam dari penaklukan militernya. Namun meski dikenal kejam, dia secara luas diakui sebagai salah satu individu paling berpengaruh dalam sejarah. Dan bahkan hari ini, strategi militer dan pengetahuan taktisnya dipelajari dan diterapkan.

Hampir 20 kota dinamai dengan nama Alexander Agung. Namun tidak ada kota lain yang mendominasi warisannya seperti kota kuno Alexandria di muara Sungai Nil, Mesir.

Kota besar ini didirikan oleh Alexander Agung pada 331 Sebelum Masehi di atas desa Rhacotis di Mesir. Kota ini kemudian menjadi bagian penting dari peradaban Helenistik, tetapi tetap menjadi ibu kota Mesir Ptolemeus dan Mesir Romawi dan Bizantium selama hampir 1.000 tahun. Secara historis, Alexandria juga merupakan kota terpenting kedua di Kekaisaran Romawi setelah Roma.

Fakta-fakta ini telah menjadikan Alexandria memiliki sejarah yang kaya dan bertingkat. Jelas, kota terbesar di pantai Mediterania ini merupakan salah satu tempat paling bersejarah di dunia.


 

No comments:

Powered by Blogger.